Rabu, 09 Mei 2012

Contoh Narasi Wawancara publik figure


Kami berencana untuk mewawancarai bapak Riri Riza di kediaman rumahnya. Kami berkumpul di Mcd Bintaro dulu untuk menyiapkan perlengkapan untuk wawancara. Setelah itu, kami berangkat ke rumah bapak Riri Riza menggunakan mobil. Setelah sampai, kami bertemu langsung dengan bapak Riri Riza. Dan, bapak Riri Riza sudah siap untuk di wawancarai. Pertama kami bertanya “mengapa anda terinspirasi menjadi sutradara?” Pak Riri Riza menjawab “Profesi utama saya adalah sutradara. Saya bekerja sebagai sutradara selama 15 tahun. Saya sudah terinspirasi sejak SMA saya mencari bidang yang mengkombinasikan semua minat-minat saya dibidang seni, contohnya musik dan fotografi. Saya terinspirasi dari film Petualangan Sherina yang di tonton oleh 1,6 jt orang. Karena dalam membuat sebuah film, jika film itu bagus akan menginspirasi orang banyak dan juga menghibur.” Kemudian kami bertanya” bagaimana pengalaman andaketika menjadi sutradara?” Ia pun menjawab “Pengalaman yang paling saya nikmati adalah, saya dapat pergi ke banyak tempat, dan ketemu dengan banyak orang. Yang saya sukai juga saya punya kesempatan untuk belajar karena itu adalah kesenangan yang luar biasa.” Kemudian kami bertanya “Apakah anda sempat kesulitan dalam belajar di Universitas Institut Kesenian Jakarta dan University of London, Inggris?” Ia pun menjawab “Sejak di IKJ (Institute Kesenian Jakarta) saya hampir tidak mengalami kesulitan karena jurusan adalah jurusan yang saya nikmati dan saya senangi sehingga saya tidak merasa kesulitan. Dan disana dunia nya sangat dekat dengan dunia saya, dunia seni, dunia film dan art. Dunia yang dapat dikatakan sangat menarik. Saat kuliah di Inggris, pastinya ada masalah seperti masalah bahasa dan standar pendidikan di Inggris itu sangatlah tinggi dan berbeda cara pendekatannya dengan di Indonesia, saya butuh 3 – 4 bulan untuk menyesuaikan diri. Namun karena bidangnya masih film yaitu bidang yang saya minati dan nikmati jadi tidak ada masalah.” Pertanyaan selanjutnya adalah “Bagaimana awal perjalanan karier anda sebagai seorang Sutradara?” Dengan antusias ia menjwab “Awalnya saya menjadi asisten sutradara dulu. Lalu ketika ada kesempatan saya menjadi produser film. Bukan film yang besar tetapi hanya film kecil atau dokumenter. Lalu pada tahun 1998 saya mendapat kesempatan menjadi sutradara film.” Kami pun bertanya “Apa suka dan duka anda sebagai Sutradara?” Pak Riri Riza pun menjawab “Saya tidak menganggap kesulitan sebagai duka tetapi lebih sebagai tantangan. Dalam pembuatan sebuah film kita harus membuat target market yang jelas. Dan kalo kita meleset dengan itu, berarti film kita tidak sukses. “ Kami bertanya lagi “Bagaimana dengan masalah pendanaan dalam suatu produksi film?” Ia menjawab “Sekarang di Indonesia mulai banyak film sukses, dan film sudah dijadikan bagian dalam hidup kita. Jadi banyak yang berminat menanamkan modal. Tentu saja orang yang mau menanamkan modalnya adalah di film yang sukses dan bukan film yang belum laris.” Setelah itu, kami bertanya “Bagaimana proses pembuatan film Laskar Pelangi?” Ia menjelaskan bahwa “Prosesnya adalah yang pertama kita mendapatkan novelnya terlebih dahulu. Di novel tersebut terdapat karakter, cerita, dan tantangan karakter yang sangat menarik di dalamnya. Jadi cerita tentang 10 murid dan 2 orang guru yang ingin meneruskan pendidikan di desa kecil bernama Gantong. Dan kemudian yang terjadi adalah mereka harus melawan tantangan kemiskinan dan sikap masyarakat yang pasrah dengan nasib mereka. Dan itu adalah modal cerita yang sangat bagus. Dan yang penting adalah kita ingin membuat film yang bicara tentang pendidikan masyarakat di sebuah desa kemudian kita berangkat ke sana. Jadi film Laskar Pelangi dibuat langsung di Bangka Belitung. Dan yang lebih menarik lagi kita menggunakan aktor-aktor asli dari Belitung.” Kemudian kami bertanya lagi “Apakah film Laskar Pelangi sama persis dengan yang diceritakan di novel?” Ia menjawab “Media film adalah media yang berbeda dengan novel. Jadi saat kita membuat film dari sebuah novel kita harus melakukan penyesuaian. Kita juga harus melakukan editing cerita dan mengambil bagian-bagian yang paling tepat untuk dijadikan film dari novel Laskar Pelangi.” Setelah itu, kami bertanya “Bagaimana pendapat anda dengan diputarnya film Laskar Pelangi the Series di televisi?” Ia menjawab Saya senang sekali ketika mendengar kabar bahwa novel Laskar Pelangi dijadiakan serial TV karena tentu saja itu membuat sebuah bentuk baru. Tapi saya tidak terlibat dalam serial tersebut. Kebetulan saya saat itu sedang sibuk dalam pembuatan pertunjukan Musikal Laskar Pelangi. Dan menurut saya serial Laskar Pelangi itu cukup menarik perhatian masyarakat.” Kami pun bertanya lagi “Apa saja yang anda lakukan sebagai sutradara?” Ia menjelaskan bahwa “Yang saya lakukan sebagai sutradara adalah yang pertama saya harus membaca skenario film dengan baik dan memahaminya dengan sepenuhnya. Yang kedua saya harus memilih aktor yang paling tepat untuk memerankan tokoh-tokoh dalam skenario. Yang ketiga saya harus mencari lokasi yang paling tepat untuk membuat sebuah film. Yang keempat dan yang paling penting adalah saya harus memimpin semua orang  ketika kita melakukan syuting.” Menurut kami, bapak Riri Riza sangat jelas dan lengkap saat menjawab pertanyan kami. Kami bertanya “Bagaimana cara anda membagi waktu dengan keluarga anda ditengah kesibukan sebagai seorang sutradara?” Ia menjawab “Ketika bekerja saya sangat sulit untuk menjadi seorang Ayah. Karena ketika saya melakukan syuting saya harus pergi jauh. Jadi jika ada waktu luang tanpa pekerjaan saya akan menggunakan waktu yang berkualitas dengan keluarga.” Pertanyan terakhir kami yaitu “Apakah anda sedang memproduksi suatu film?” Ia menjawab “Sekarang saya sedang persiapan membuat film tentang sebuah kota di Nusa Tenggara Timur. Namanya kota Atambua. Kota Atambua terletak di perbatasan antara Timor Barat dan Timor Leste. Mudah-mudahan akan syuting bulan april dan akan di rilis bulan juni atau juli saat masa liburan sekolah.”  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar